Jumat, 21 September 2018

Fitrah Seksualitas #1

Fitrah Seksualitas adalah bagaimana seseorang berpikir, merasa, dan bertindak sesuai dengan identitasnya yaitu laki-laki atau perempuan.
Tujuan pendidikan fitrah seksualitas:
1. Anak mengerti tentang identitas seksualnya.
2. Anak memahami peran seksualitas yang ada pada dirinya
3. Memgajarkan pada anak untuk melindungi dirinya dari kejahatan seksual.



Minggu, 09 September 2018

Membangun Karakter Anak melalui Dongeng #10

Hari ini perangkap tikus yang dipasang ayah berhasil menangkap seekor tikus. Anak-anak sangat gembira mendapat seekor tikus. Karena itu Mamak jadi punya ide ide bercerita tentang tikus.

Tikus adalah binatang yang luar biasa jorok. Dia biasa hidup di selokan dan makan makanan sisa manusia. Dia suka menyelinap dan menggigit kayu. Dulu di rumah kita, seekor tikus pernah menggigiti pinggiran lemari. Air kencing tikus juga menimbulkan banyak penyakit serius. Oleh karena itu kalau kita makan atau minum produk supermarket kita harus melap bersih bagian atas tempat untuk membuka atau menusuk sedotan karena kita tidak tahu apakah ada tikus yang kencing disitu atau tidak.

Membangun Karakter Anak melalui Dongeng #9

Seperti malam-malam biasanya anak-anak senang sekali ketika akan dibacakan dongeng. Malam ini Mamak mengenalkan mereka dengan hewan kecil yang sangat jorok.

Siapa yang pernah melihat kecoak?
Kecoak adalah binatang yang sangat jorok. Mereka senang mengorek-ngorek sampah dan mencicipi makanan. Mereka juga bisa terbang dan mengagetkan orang-orang. Mereka juga memiliki bau yang sangat khas dan tidak menyenangkan.

Anak-anak langsung menunjukkan muka tidak senang.
"Mbay gak suka kecoak"
"Dedey juga"

Membangun karakter Anak melalui Dongeng #8

Malam ini tiba-tiba saja Mamak dapat ide mendongeng dari seekor semut yang lewat.

Semut adalah binatang yang sangat ramah. Setiap bertemu dengan semut yang lain makan ia akan menyapa. Selain ramah, semut juga saling tolong menolong. Mereka akan mengumpulkan makanan bersama-sama dan memngangkutnya bersama untuk untuk disimpan di sarangnya. 

Moral dari cerita ini adalah bahwa kita kita harus saling tolong menolong dan juga ramah, baik dengan saudara sendiri mauoun dengan orang lain.

Membangun Karakter Anak melalui Dongeng #7

Hari ini Mamak agak kehabisan ide untuk bercerita. Untung saja Anak-Anak minta dibiatkan makan telur ayam, sehingga Mamak mendapat ide bercerita tentang ayam petok-petok.

Ayam petok-petok adalah ayam peliharaan Pak Amin. Ayam petok-petok sangat cerewet. Tiap kali lapar dia pasti berkata petok-petok.... Kalau sudah begitu, Pak Amin akan bergegas membawakan biji-bijian untuk makanan si ayam petok-petok. Meskipun ayam petok-petok sangatlah cerewet, Pak Amin sangat menyayanginya.

Ayam petok-petok menghasilkan banyak telur. Karena itu pula, terkadang dia disebut sebagai ayam petelur. Ayam petelur akan bertelur setiap hari. Kalau telurnya sudah banyak, Pak Amin akan menjualnya ke pasar.

"Adik-adik siapa yang senang makan telur?"
Semua anak menunjuk tangan.
"Biasanya kalian senang makan telur apa?"
"Telur dadar."
"Telur ceplok"
"Telur rebus"

Membangun Kecerdasan Anak melalui Dongeng #6

Hari ini anak-anak agak mengantuk jadi Mamak hanya bercerita sedikit kepada anak-anak. Kali ini ceritanya tentang kelinci yang senang makan wortel.

Suatu hari seekor kelinci yang kelaparan memakan wortel yang ada di kebun. Tiba-tiba ada yang berteriak.
"Hei kelinci jangan kau makan wortelku. Aku sudah susah payah menjaga dan merawawatnya, dan kau enak-enakan menikmatinya."
"Oh pak tani, maafkan aku. Habis bangun tidur aku langsung kelaparan, jadi wortelmu ini langsung kumakan."

Moral dari cerita ini adalah kita tidak boleh sembarangan memakan makanan milik orang lain. Kita harus meminta izin dulu jima mau meminta makan kepada orang lain.

Membangun karakter Anak melalui Dongeng #5

Malam ini sebelum anak-anak pergi tidur mamak bercerita tentang seekor pinguin yang berenang di dalam sungai, dan terhambat karen banyaknya sampah di sungai itu. Ketika pinguin melihat keatas, dia melihat seekor kucing sedang melemparkan sampah-sampah di pinggir sungai ke dalamnya.

Pinguin berusaha memberi tahu kucing kalau dia tidak boleh berbuat seperti itu.
"Kucing, tolong jangan buang sampah sembarangan ke dalam sini. Sampahmu mengganggu perjalananku."
Kucing tersadar kalau perbuatannya itu salah.
"Maafkan aku pinguin, aku tidak tahu kalau ini mengganggumu. Aku takkan mengulanginya lagi."

Moral dari cerita ini adalah kita tidak boleh membuang sampah sembarangan karena akan membuat lingkungan kotor dan menghanggu orang lain.


Selasa, 28 Agustus 2018

Membangun Karakter Anak melalui Dongeng #4

Hari ini Mamak mendongeng tentang lalat buah. Dedey yang awalnya tidak mau mendengar lalu mulai tertarik dengan cerita lalat buah.

Lalat buah adalah hewan yang suka berbagai macam buah, apalagi buah yang sudah mulai bau busuk. Kita dapat menemukan lalat buah di tempat sampah.

Suatu hari lalat buah sedang terbang mencari buah busuk, dia beristirshat di sebuah benda yang basah. Tiba-tiba benda itu hampir menangkapnya. Ya itu adadalah lidah si kodok.
"Kodok kenapa kau mau memakanku," ujar lalat buah ketakutan.
"Aku tidak bermaksud memakanmu lalat buah, tadi aku lapar dan memenjulurkan lidahku sambil tidur. Aku kira kira kau nyamuk kesukaanku."
"Aku takut sekali kodok"
"Maafkan aku lalat buah"

Lalat buah senang pula bertelur di dalam buah yang dihinggapinya. Maka kalau adik-adik makan buah yang hampir busuk, dibuang saja ya, nanti kalau telurnya masuk ke dalam perut, perutnya bisa....
"Sakit,," ujar kakak.

Membangun karakter anak melalui dongeng #3

Malam ini Mbay udah ngantuk berat dan pergi tidur. Tinggallah Kakak dan Dedey yang masih belum tidur. Sebelum tidur mereka minta di dongengi. Mamak yang sudah ngantuk pun berusaha bercerita.

Dongeng kali ini tentang seekor rusa yang sombong dan kura-kura yang cerdik. Rusa yang sombong berkoar-koar kalau dialah hewan yang paling cepat larinya. Dia pun mengajak kura-kura lomba lari. Tiba- tiba Kakak nyeletuk, "Bukannya itu cerita monyet dan dan kura-kura Ma?"
"Oiya ya," ujar mamaknya.
"Tapi yang sekarang cerita rusa dulu," ujar saya lagi.

Nah si kura-kura walaupun jalannya lambat, dia cerdik. Dia mengumpulkan semua teman-temannya untuk bersama-sama ikut lomba juga. Mereka berjaga di beberapa titik. Saat rusa melihat ke belakang, kura-kura sudah tertinggal. Namun ternyata kura-kura asli sudah bersiap di garis finish. Dan kura-kura yang memenangkan pertandingan tersebut.

Hikmah dari dongeng tersebut adalah jangan sombong dan selalu bernbuat baik kepada sesama.

Sabtu, 25 Agustus 2018

Membangun karakter anak melalui dongeng #2

Hari ini anak-anak agak rewal, apalagi Dedey yang tantrum antara pengen tidur dan main. Malamnya juga dia malah main tablet. Akhirnya daripada anak-anak main gadget, Mamak mengajak mereka mendengarkan dongeng. Setelah perjuangan yang cukup panjang akhirnya Dedey mau juga duduk di atas karpet sambil bersiap mendengar dongeng.

"Siapa yang mau dengar cerita ya?" Ujar Mamak. Ternyata yang tunjuk tangan hanya Mbay.
"O..yang lain sudah ngantuk ya? Silakan cuci kaki, gosok gigi gigi lalu tidur."
Kakak dan Mbay senyum senyum sambil manyun.
Mamak mengulangi lagi pertanyaan, "Siapa yang mau dengar cerita ya?" Kali ini Kakak ikut tunjuk tangan.
"Kalau gitu kita ceritanya bisik-bisik aja ya."
Dedey pun senyum-senyum sambil ngambek karena Mamaknya cerita pada Kakak dan Mbay sambil bisik-bisik.
"Dedey mau denger cerita juga?"
"Iya," ujarnya.

Cerita kali ini tentang seekor hiu yang tinggal di dasar laut. Suatu hari dia berenang ke permukaan laut dan melihat seekor burung elang yang terbang tinggi. Lalu dia berbicara pada burung elang betapa beruntung dan bahagianya burung elang itu karena dia bisa melihat pemandangan yang sangat indah dari atas. Burung elang pun menjawab bahwa pemandangan di atas biasa-biasa saja sambil menceritakan bahwa dia bisa melihat aliran sungai, gunung-gunung yang sangat tinggi dan rumah penduduk yang banyak. Dia malah penasaran dengan pemandangan di dalam laut. Warnanya hanya biru, tapi dari apa yang diobrolkan oleh orang-orang di dalam sungguh indah. Hiu pun memgatakan bahwa di dalam sana memang banyak terumbu karang, ikan berwarna warni, dan macam-macam ikan lain. Hiu mengatakan bahwa ia ingin bisa terbang, begitu pula dengan elang, dia ingin bisa menyelam di laut.

Datanglah seekor kelinci yang sedari tadi mendengar percakapan mereka.
"Hei hiu, bagaimana kau bisa terbang, sedangkan kau saja tak punya sayap. Jangankan sayap, coba kau dongakkan kepalamu beberapa menit saja, mungkin kau sudah mati."
"Kau juga burung, memangnya kau punya sirip untuk berenang. Coba kau masukkan kepalamu ke dalam air beberapa menit saja, mungkin kau tak bisa bernapas"
Hiu dan elang memikirkan perkataan kelinci dan mengangguk-angguk setuju.

"Dari cerita tadi moralnya adalah Allah sudah memberi kita masing-masimg kelebihan dan kita kita harus menggunakan dengan sebaik- baiknya"
"Allah memberi kita mulut, untuk apa? Untuk marahin adik-adik bukan?" Ujar Mamak kepada kakak yang gemar marah-marah sama adiknya.
"Bukan," sahutnya sambil senyum-senyum.
"Jadi mulut buat buat apa?"
"Buat makan, ngomong yang baik-baik," ujar Kakak.
"Kalau tangan boleh buat mukul ga Dey?" Tanya Mamak pada Dedey yang suka mukul-mukul.
Dedey pun menggeleng.
"Jadi tangan buat apa dey?"
"Buat makan, bantuin Mamak,"
"Iya Allah sudah memberijan kita anggota tubuh dan harus kita pakai untuk yang baik-baik.

Jumat, 24 Agustus 2018

Membangun Karakter Anak Melalui Dongeng #1

Mendongeng bukan hal yang baru di keluarga kami. Hampir setiap mau tidur, anak-anak dibacakan dongeng oleh mamaknya. Dongeng yang populer di keluarga kami tentu saja dongeng si pinguin yang bercerita tentang keseharian anak-anak.

Malam ini, sepulang Mbay dan Dedey dari rumah Opungnya, anak-anak langsung bermain. Padahal tadi di rumah opungnya mereka sudah diingatkan untuk makan dulu, terutama Dedey yang memang baru bangun tidur dan tak sempat makan. Namun, karena keasyikan bermain, Dedey menolak untuk diberi makan. Akhirnya saya berikan dulu Mbay sesuap nasi supaya Dedey tertarik untuk makan.

Tampaknya upaya memancing Dedey makan dengan memberi Mbay makan juga tidak berhasil. Muncullah ide Mamak untuk menceritakan dongeng tentang si kancil dan tupai.

Pada suatu hari Kancil merasa perutnya sangat sakit. Dia berjalan-jalan di sekitar rumahnya untuk menghilangkan rasa sakit tersebut. (Sampai di sini Dedey mulai berhenti bermain dan mulai memperhatikan Mamak).

Di tengah jalan, Kancil bertemu dengan seekor Tupai yang sedang berloncat-loncatan.
"Kancil kau mau kemana dan mengapa mukamu meringis seperti itu?", Ujar Tupai kepada Kancil.
"Aku sakit perut Pai," ujar Kancil.
"Hei Kancil Kau sudah makan belum?," Tanya tupai lagi.
"Belum, aku belum sempat makan Pai,"
"Wah kalau begitu Kau harus segera ke kebun wortel dan dan makan disana,"

Mamak pun segera menyuapkan nasi ke mulut Dedey.
"Kancil ni aku suapi wortelnya untukmu,"
Dedey langsung membuka mulutnya dan dan makan nasi.
"Makasih ya Tupai," ujar Dedey :)
Selanjutnya kami berperan sebagai kancil dan tupai dan menyuapi Dedey di kancil hingga makanannya habis.


Jumat, 10 Agustus 2018

Be Creative #10

Siapa yang tidak suka mewarnai?
Kalau anak-anak saya sih paling hobi mewarnai. Kakak sangat senang mewarnai sampai-sampai dia ikut ekskul newarnai di aekolahnya. Mbak pun sudah bisa mewarnai tanpa keluar garis. Dedey memang masih belum bisa mewarnai tanpa keluar garis, namun dia senang menggunakan krayon.

Malam ini Dedey mencoba mewarnai ikan hiu.
"Baby shark..baby shark..," ujarnya sambil menirukan judul lagu anak-anak yang sedang populer di youtube.
Dedey mau hiu yang berwarna biru. Namun setelah mewarnai dengan warna biru, dia menggunakan warna-warna lain untuk hiu terebut.
"Dedey bisa kan mewarnai gak keluar garis," ujarnya sambil tersenyum lebar.

Be Creative #9

Setiap kali kali saya mendapat paket yang besar, biasanya kardusnya akan saya saya kumpulkan. Anak- anak kalau sudah melihat kardus, bagaikan Mamak-mamak melihat berlian. Bagi mereka itu adalah harta karun yang sangat berharga.

Banyak yang bisa mereka lakukan dengan kardus tersebut. Seperti sore ini, mereka menggunakan kardus untuk bermain mandi bola. Meskipun itu kardus yang kecil, mereka tetap saja senang bermain bergantian di dalamnya.

Be Creative #7

Kami punya evamat dengan motif huruf alfabet. Dulu evamat itu sering dijadikan alas duduk oleh anak-anak di depan TV. Karena sekarang di depan TV dipasang sofa, maka anak-anak hanya memainkan evamat itu.

Kakak yang paling senang memainkan evamat. Kadang dia bermain sama Mbak menebak huruf apa yang tertulis di evamat, kadang dia juga bermain sekolah-sekolahan sambil membawa evamat dan berkata,"Ini huruf apa anak-anak?". Apapun caranya, Kakak telah berhasil membuat Mbak sedikit demi sedikit mengenal huruf alfabet.

Terkadang, Kakak juga memainkan evamat seperti lego. Dia akan menyatukan potongan evamat dan membuatnya mmenjadi sebuah benda. Benda yang sangat legendaris hasil karya Kakak adalah gerobak bakso. Evamat itu disusunnya hingga membuat dua buah kotak yang dihubungkan, persis seperti gerobak bakso malang yang biasa lewat di depan rumah sambil naik motor. Kalau sudah jadi, mereka akan menempelkan gerobak tersebut di belakang sepeda dan dan mulai berjualan baso.

Be Creative #6

Salah satu mainan favorit anak-anak sepangjang masa adalah lego. Dengan menggunakan lego, mereka bisa membuat berbagai bentuk. Dedey biasanya membuat istana. Kalau Kakak biasanya suka membuat benda yang fungsional, misalnya kursi. Kalau sudah jadi nanti pasti Adiknya minta untuk duduk di sana dan sudah pasti Kakak akan menangis karena kesal.

Ada lego jenis lain yang lebih kecil yang biasa mereka mainkan. Ada yg bentuknya seperti huruf U, dan diasa dibuat pedang oleh mereka, ada juga kepingan yang seperti tazos, yang dulu jaman Mamak pernsh jadi hadiah makanan ringan. Dedey yang suka main lego tazos itu. Dia membuat lingkaran dan mengatakan itu adalah matahari. Anak-anak sangat menikmati bermain lego dan membuat bentuk- bentuk unik.

Be Creative #8

Siapa yang tidak suka kerupuk?
Semua anak biasanya suka sekali kerupuk, termasuk anak-anak saya. Kerupuk biasanya menemani kami makan. Pagi ini kami makan nasi kuning. Tentunya semakin sedap dengan adanya kerupuk.

Dedey sangat suka kerupuk. Biasanya kalau dia makan, yang dimakan lebih dulu adalah kerupuk, sehingga nasinya jadi tidak habis karena dia kekenyangan makan kerupuk.

Sebagai Mamak yang kreatif, saya menemukan cara supaya Dedey mau makan banyak dengan kerupuk, yaitu dengan membuat sendok kerupuk. Caranya ambil kerupuk, masukkan nasi ke dalam kerupuk, voila...maka jadilah sendok kerupuk yang akan disenangi anak-anak.

Kamis, 09 Agustus 2018

Be Creative #5

Mamaknya anak-anak ini senang sekali bernyanyi dan terkadang mengarang lagu. Sampai-sampai setiap Mamanya menyanyikan lagu, Ayah pun langsung berkata itu karangan Mama kan. Rupanya kemampuan Mamanya mengarang lagu menumbuhkan kreatifitas anak-anak. Mbay contohnya, kadang-kadang Mamak mendengar si Mbak menyanyikan lagu karangannya sendiri. Lagunya bisa berupa lagu yang dia biasa dengar, seperti balonku ada lima, namun liriknya tentu saja karangannya sendiri. Meskipun itu lagu hasil karangannya sendiri, Mbak sudah membuat lagu karangannya sendiri, hasilnya sungguh sangat bagus.

Be Creative #4

Banyak hal- hal kecil yang bisa dilakukan dengan anak-anak. Salah satunya adalah dengan bermain tebak-tebakan. Saking seringnya main tebak-tebakan sampai-sampai mereka sekarang keasyikan main tebak-tebakan.

"Dey...buah apa yang besar, luarnya hijau, dalamnya merah ..?"
"Semangka," ujar si Dedey.

"Mbay, binatang apa yang lucu, ada kumisnya, ada ekornya.."
"Kucing....," Ujar Mbay.

Begitulah keseharian anak-anak saat main tebak-tebakan

Be Creative #3

Untuk menumbuhkan kreatifitas anak- anak banyak cara yang biasa Saya lakukan. Salah satunya adalah dengan bercerita sebelum tidur. Cerita pinguin karangan Mamaknya selalu menjadi cerita favorit anak-anak.

Sebenarnya cerita pinguin adalah cerita mengenai keseharian anak-anak Saya sendiri, dan mereka pun kadang menyadarinya sampai tertawa-tawa sendiri. Terkadang Saya menambahi ceritanya dengan cerita Saya sendiri. Mungkin karena cara bercerita Saya seperti itu membuat anak-anak juga jadi tertarik untuk mengarang cerita mereka sendiri.

Be Creative #2

Dari ketiga anaknya Mamak, Dedey adalah anak yang paling kreatif. Seperti saat yang terjadi siang saat Kami sekeluarga jalan-jalan ke sebuah pusat perbelanjaan, Dedey tiba-tiba duduk di bawah gantungan baju, dan tiba-tiba berkata, " Mbak..Kakak ayo naik kereta..!"

Mendengar teriakan adiknya yang sangat keras, tentu saja kedua kakaknya langsung menuju tempat adiknya duduk, dan dan segera saja mereka bermain kereta-keretaan bersama.

Be Creative #1

Anak-anak adalah gudangnya kreativitas. Mereka bisa menjadi kreatif ketika sedang melakukan aktivitas hariannya, yakni bermain. Perhatikan saja ketika mereka sedang bermain sekolah-sekolahan. Ada si Kakak yang menjadi ibu guru, serta Mbak dan Dedey yang menjadi muridnya. Kakak tentunya bermain berdasarkan pengalamannya di sekolah, namun Mbak dan Dedey belajar berdasarkan apa saja yang dilihatnya. Mbak dan Dedey bisa melihat dari apa dilakukan Kakaknya, bisa juga dari TV, maka hasil dari bermain sekolah-sekolahan adalah sekolah bagi binatang, dimana Mbak menjadi kelinci dan Dedey menjadi Kucing. Dunia anak memang luar biasa tak terduga dan penuh dengan kreativitas.

Sabtu, 02 Juni 2018

Semua Anak adala Bintang #10

Di bulan Ramadhan kali ini, Mbay belajar untuk berpuasa. Paginya dia akan sahur bersama Mamak, Ayah, dan Kakaknya, namun di siang hari Mbay berbuka, kemudian melanjutkan lagi puasa hingga sore hari.

Sore ini sepulang dari kantor, Mamaknya mengajak Mbay dan Dedey jalan kaki ke Padasuka. Rencananya Mamak yang kehabisan uang cash ini akan ke indomaret untuk tarik uang secara tunai, yang akan digunakan untuk belanja ta'jil. Sampai disana ternyata untuk pengambikan tunai harus ada minimal pembelanjaan 25 ribu rupiah. Dedey yang udah kesengsem berat sama kinderj#y yang ada di meja kasir langsung mengambil makanan (mainan?) tersebut. Ternyata itu adalah makanan yang berhadian mainan. Setelah membeli ta'jil, kami pun kembali ke rumah.

Mbay yang melihat Dedey dapat mainan dari produk tersebut langsung minta ke Ayahnya untuk dibelikan. Ayah bilang Mbay harus nabung supaya bisa beli mainan itu. Mbay menjawab, "Mbay punya kok tabungan, hasil jualan stiker ke Ririn." Anak ini memang sangat berkeinginan kuat.

Semua Anak adalah Bintang #9

Sebagai seorang auditori, Mbay tentunya selalu senang bercerita. Namun, sebagai seorang auditori pula, Mbay sangat tidak suka pembicaraannya dipotong. Ini yang kadang-kadang menjadi bahan tangisan dengan saudara-saudaranya yang lain, yang memang cenderung auditori juga. Mereka akan sama-sama berusaha mendapatkan perhatian Mamaknya untuk bercerita, namun satu sama lain tidak suka jika ceritanya tersebut disela oleh Saudaranya yang lain.

Jelas saja ini akan membuat Mamaknya juga pusing, namun sebagai orangtua, Mamaknya harus bisa bersikap adil, dan apabila ada kejadian potong-memotong pembicaraan, maka Mamaknyalah yang akan terpasa menjadi wasit untuk mementukan siapa yang akan berbicara terlebih dahulu.

Semua Anaka adalah Bintang #8

Mbay anak yang cerewet, khas cewek banget deh pokoknya. Semua hal pasti ditanyakan, mulai dari kenapa sih Matahari bulat, sampai kenapa sih Mama Mens. Bikin deg-degan banget kan. Kadangkala Mbay sudah tahu jawabannya, dan dia hanya ingin tahu apakah kita tahu.

Pernah suatu hari Mbay ikut Ayahnya naik motor mengantarkan Kakak ke sekolah. Ayahnya bilang sepanjang jalan berangkat hingga pulang dari sekolah Kakak, Mbay tidak berhenti berbicara. Jadi meskipun dia terkadang karakternya visual, auditori masih mendominasi karakternya.

Mungkin bakat Mbay yang seperti ini biasa diasah agar dia mampu berbicara di depan umum dan menjadi seorang pembicara yang andal.


Semua Anak adalah Bintang #7

Mbay merupakan anak yang cenderung visual. Dia akan memilih baju dengan komposisi warna yang bagus menurutnya. Bahkan samapai bisa ada baju yang baru dibeli dan tidak cocok untuknya maka akan tidak pernah dipakai olehnya. Bayangkan saja ada kata, " Itu mah gak matching Mak," yang keluar dari bibir seorang anak berumur 4 tahun.

Sama seperti pagi ini, saking sibuknya mempersiapkan masakan, Mamak hampir lupa menyiapkan baju untuk Mbay. Dengan sisa waktu yang ada, Mamak mengambil dengan asal pakaian yang akan dikenakan Mbay. Tentu saja Mbay protes, "Mama, Mbay gak suka baju itu, warnanya gak matching sama leging Mbay."

Mamaknya cuma bisa melongo melihat Mbay yang ngeloyor balik ke lemari pakaian sambil mengambil baju yang lain.

Semua Anak adalah Bintang #6

Sungguh tidak mudah memiliki seorang anak seperti Mbay, yang taat pada aturan, sedangkan Mamaknya ini terkadang masih abai. Ada kalanya Mamaknya males memakaikan anaknya celana panjang, maka Mbay sendiri yang akan meminta Mamaknya memakaikannya celana panjang. Alasan yang dikemukakannya juga sangat logis, supaya Mbay gak digigit nyamuk. Nah untuk memakaikan celana Mbay itu tentu Mamak memerlukan effort yang sangat kuat untuk melawan kemalasan.

Namun untuk dapat mendidik anak yang taat pada aturan agar lebih baik lagi tentu butuh semagat yang sangat tinggi. Kalau anaknya saja mau berkorban, masa sih Mamaknya gak....

Semua Anak adalah Bintang #5

Mbay adalah anak yang cenderung penurut. Mungkin memang di usia sepertinya saat ini, anak-anak sedang dalam masa menurut pada orangtuanya. Momen ini tentu saja dimanfaatkan oleh Mamaknya untuk membuat anak-anak, khususnya Mbay mau melakukan sesuatu yang akan berguna bagi kesehatannya.

Mamaknya selalu mengingatkan Mbay untuk rajin munum air putih. Apabila air kencingnya berwarna kuning, maka Mamak mengatakan Mbay kurang banyak minum. Maka Mbay akan berusaha minum cukup banyak agar pipisnya tidak terlalu kuning.

Yang mendasari Mamaknya melakukan edukasi tentang hubungan antara warna air kencing dan banyaknya minum adalah Kakaknya yang pernah terkena infeksi saluran kencing (ISK). Saat itu Kakaknya terkena demam, Mamaknya minta Kakak untuk banyak minum, memang dia banyak minum, namun malas untuk pipis terus-menerus, sehingga pada akhirnya terserang ISK.

Terkadang Mamak pun mengatakan bahwa anak-anak harus makan banyak sayur agar Pupnya tidak keras. Mbay yang penurut pun akan mau makan sayuran.

Ada sedikit sisi jelek dari sifat gampang penurut ini, Mbay bisa dengan mudah dipengaruhi oleh temannya untuk melakukan sesuatu yang menurut temannya itu baik.

Semua Anak adalah Bintang #4

Mbay sangat senang menggambar. Ketika mewarnai, dia terlihat sangat berhati-hati agar tidak keluar garis. Malam tadi, Mamaknya mengajari Mbay untuk mewarnai di buku aktivitas Kakaknya. Mbay sangat pandai memadu padankan warna.

Mbay senang memperhatikan Kakaknya mewarnai. Kadang-kadang pun ia suka ikut melihat channel di youtube tentang cara mewarnai dengan menggunakan krayon. Saat ini Mbay memang belum sekolah TK, namun Mamaknya berharap dengan masuk TK Mbay semakin terlatih lagi untuk menggambar yang lebuh baik lagi.

Semua Anak adalah Bintang #3

Mbay sangat senang bermain dengan adiknya, Dedey, walaupun ujung-ujungnya kadang mereka suka berantem juga. Saat kemarin Kami sekeluarga berjalan-jalan ke salah satu toko mainan, Mamak melihat ada banyak mainan lego yang lagi sale. Spontan Mamak mengajak Ayah dan anak-anak untuk memilih mainan lego. Ada sebuah lego yang ternyata diincar oleh Dedey, yakni lego kereta api. Dedey langsung memeluk legonya. Mbay dengan santainya berkata, "Dey itu mainan untuk anak enam tahun. Tu lihat ada angka enamnya."

Mbay memang sudah hapal beberapa huruf dan angka, dan memang benar di bungkus lego tersebut ada tulisan 6+ yang artinya mainan itu adalah untuk anak yang berumur diatas 6 tahun. Dedey yang keinginannya sangat kuat jelas tidak mau menyerahkan lego tersebut. Mbay pun yang merasa benar dengan keukeuhnya bilang, "Itu bukan mainan buat Dedey", dan tentu saja ujung-ujungnya mereka perang mulut.

Mbay memang tipe orang yang mau mempertahankan pendapatnya karena dia merasa benar. Apalagi dengan fakta bahwa ada tulisan 6+ di kardus lego, itu menambah keyakinan dia bahwa dia benar. Sayangnya, keyakinan tersebut belum dibarengi dengan empati bahwa adiknya menginginkan mainan seperti itu. Akhirnya Mamaknya jugalah yang menawarkan mainan lain yang lebih cocok untuk anak 3+.

Semua Anak adalah Bintang #1

Tadi siang Mamak membelikan anak-anaknya buku kreativitas. Kakak mendapatkan buku mewarnai, Mbay mendapatkan buku menggunting dan menempel, sedangkan Dedey mendapatkan buku mencari jejak.

Mbay (4 tahun 3 bulan) sangat antusias dengan buku barunya. Dia langsung menggunting dan mencoba menempel kembali dengan susunan yang seharusnya. Awalnya dia agak kesulitan memisahkan bagian yang harus ditempel dari buku, dan Mamaknya lah yang dimintai tolong untuk menggunting. Mbay kebagian menggunting bagian-bagian yang harus digunting, kemudian menempelkannya. Lama kelamaan Mbay semakin mahir dan tak perlu bantuan Mamaknya untuk melepaskan bagian yang harus digunting dari buku.

Halaman pertama yang digunting oleh Mbay adalah gambar sebuah pizza. Mbay bertugas menggunting topping-topping pizza yang terdiri atas daging pepperoni, jamur, dan keju. Awalnya Mbay menggunting agak kurang rapi, namun lama kelamaan Mbay menggunting semakin rapi. Dedey pun tidak mau kalah dan ingin membantu Mbay nya menempel-nempel topping pizza.


Semua Anak adalah Bintang #2

Mbay (4 tahun 3 bulan) merupakan anak yang cenderung rapi. Saking rapinya, Mbay terkesan lamban untuk menyelesaikan sesuatu. Seperti yang terjadi pagi ini, Mbay lagi asyik mewarnai gambar, Ayah memanggil Mamak untuk segera berangkat ke pasar. Tentu saja Mbay pengen ikut, dan berkata, "Tunggu Mak, Mbay pengen ikut."
Dengan spontan Mamaknya berkata,"Ayo cepet Mbay, ambil jaketnya, Ayah udah ngajak berangkat tu."
Bukannya segera mengambil jaket, Mbay malah mengembalikan krayon-krayonnya dan menyusunnya dengan rapi. Mamaknya yang mulai tidak sabar pun memulai omelannya, "Nanti aja Mbay kita beresin pulangnya."
"Hwaaaaaaaa", Mbay pun mulai menangis.
"Mbay teh mau beresin krayon dulu, nanti krayon Mbay hilang dimainin Dedey."


Yah begitulah Mbay, sangat rapi dan mengerjakan sesuatu harus sesuai dengan step-stepnya.

Jumat, 13 April 2018

Math for Kids #10

Malam ini udara terasa sangat panas, anak-anak pun saya ijinkan bermain di luar rumah. Ada beberapa anak tetangga yang sedang bermain badminton. Anak-anak menonton mereka di pinggir. Karena sudah agak larut malam saya memanggil Mbay untuk masuk ke rumah.
"Mbay ayo masuk ke rumah.." ujar Saya.
"Iya Mak." ujar Mbay

Di depan rumah dia tampak berdiam diri, kemudian berteriak ke dalam rumah.
"Kak di depan rumah ada 2 Gary," ujar Mbay
Di depan rumah kami sering menempel bekicot, dan mereka sering memanggilnya Gary. Kenapa Gary? Karena di film Spongebob ada temannya Spongebob yang bernama Gary dan berbentuk bekicot.
Seketika Kakak ikut-ikutan keluar rumah.
"Bukan Mbay itu Garynya ada 3."
"Tu..satu dua tiga...eh ada empat ternyata.."
"Ih iya ya Kak seru," ujar Mbay lagi

#Tantangan10Hari
#Level6
#KuliahBunsayIIP
#ILoveMath
#MathAroundUs

Math for Kids #9

Kami sekeluarga biasanya melaksanakan shalat maghrib berjamaah. Momemn ini menjadi pembelajaran anak-anak untuk belajar surat Al Fatihah dan surat pendek lainnya. Selesai shalat biasanya Saya meminta anak-anak untuk membereskan peralatan shalat mereka masing-masing. Dedey yang masih kecil biasanya masih Saya bantu untuk melipat mukena dan sajadah. Kalau Kakak biasanya sudah mebgerti apa yang harus dilakukan dan langsung melipat mukena. Kalau Mbay masih harus diarahkan cara melipat sajadah.

"Mbay, sajadahnya dilipat 2 dulu sama besar"
Mbay lalu melipat sajadah dibagi 2 sama besar, walaupun terkadang masih belum sama besar.
"Habis itu dibagi dua lagi ya lipatnya."
Mbay kembali melipat sajadahnya menjadi dua sama besar.

Setelah selesai melipat sajadah, Mbah lalu melipat bawahan mukena.
"Ini juga dilipaat dua kan Mak?"
"Ya" jawab saya sambil mengangguk.
"Atasannya Mamak bantu lipat ya.."
"Ya," ujar Mbay lagi.

#Tantangan10Hari
#Level6
#KuliahBunsayIIP
#ILoveMath
#MathAroundUs

Math for Kids #8

Anak-anak sangat senang berlari-lari. Bahkan ayahnya kadang-kadang bilang bahwa anak-anak ga ada yang bisa jalan, semua maunya lari. Kalau sudah lari seperti itu pasti mereka mengadakan lomba lari. Seperti pagi ini, mereka menemani ayah membukakan pintu gerbang untuk bibi. Selesai membukakan gerbang pastinya merea akan berlari ke rumah.

Mendekati rumah, saya mendengar anak-anak berteriak.
"Mbay ke satu.." ujar Mbay
"Dedey kedua..." ujar Dedey
"Bibi ketiga.." ujar Mbay lagi.

Mbay sudah mulai bisa menentukan siapa yang sampai rumah lebih dulu adalah juara pertama, selanjutnya adalah kedua dan selanjutnya lagi adalah ketiga...

#Tantangan10Hari
#Level6
#KuliahBunsayIIP
#ILoveMath
#MathAroundUs

Math for Kids #7

Beberapa waktu yang lalu sempet booming stiker lantai, dan Mamaknya anak-anak menjadi korban dan membeli stiker lantai tersebut. Selain untuk mempercantik ruangan, stiker lantai juga bermanfaat untuk anak-anak bermain engklek. Saking senangnya saat itu, Kakak yang menentukan stiker mana saja yang mau ditempel untuk engkleknya.

Nah salah satu kegiatan yang biasanya kami lakukan adalah bermain engklek sambil berhitung. Biasanya yang main engklek sih Kakak, karena memang baru dia yang bisa bermain engklek. Biasanya sambil main engklek, Kakak sambil mengucapkan sudah berapa langkah yang dia lakukan.
"Satu, dua, tiga empat," dia berhenti sambil meletakkan dua kaki
"Lima, enam." dan berhenti lagi.

Lain Kakak, lain pula Mbay, dia masih blum lancar main engklek tapi sudah mau belajar berhitung.
"Satu, dua, tiga empat"
"Lima, enam."

#Tantangan10Hari
#Level6
#KuliahBunsayIIP
#ILoveMath
#MathAroundUs

Math for Kids #6

Malam ini anak-anak menonton film dokumenter mengenai hewan di National Geograpic Channel. Disitu ditampilkan ada ikan paus yang sedang berenang.
"Ma, kalau gajah itu lebih besarkan dari ikan paus?" ujar Mbay.
"Enggak Mbay, ikan paus lebih besar dari Gajah."
Mbay tampak mengernyitkan keningnya."
"Kalau gajah lebih besar kan dari sapi?"
"Iya Mbay kalau gajah memang lebih besar dari sapi, tapi ikan paus lebih besar lagi dari gajah."
"Mbay pernah lihat e'e' gajah, besarnya sebesar kepala Mbay."
"Iya gajah memang lebih besar daripada manusia dan hewan-hewan darat lain, tapi hean laut masih banyak yang lebih besar dari gajah."
Mbay pun mengangguk-angguk.

#Tantangan10Hari
#Level6
#KuliahBunsayIIP
#ILoveMath
#MathAroundUs

Math for Kids #5

Hari ini ada tukang baso lewat dan anak-anak minta dibelikan baso. Biasanya mereka meminta basonya dicolok, tanpa kuah. Seperti biasa, saya selalu bertanya kepada masing-masing anak, mereka minta berapa baso.
"Kak, Kakak masu basonya berapa buah?" tanya Mamaknya.
"Empat Ma," ujar si Kakak.
"Kalau Mbay? "
"Mbay juga sama mau empat."
"Kalau Dedey?"
"Dedey mau enam."
Dedey itu lucu, kalau angka biasanya dia sering menyebutkan angka enam. Jadi tiap mau ditanya mau berapa baso dia selalu jawab enam.
"Empat aja ya Dey."
Dedey pun mengangguk, entah dia mengerti atau tidak.
Tidak lama kemudian anak-anak sudah asyik makan baso pesanan mereka.

#Tantangan10Hari
#Level6
#KuliahBunsayIIP
#ILoveMath
#MathAroundUs

Math for kids #4

Kebiasaan di kelurga kami di Sabtu pagi adalah belanja ke pasar tradisional bersama-sama, dilanjutkan dengan sarapan pagi di pasar. Saking seringnya anak-anak ikut ke pasar, sampai-sampai tukang dagang sudah hapal dengan kami berlima. Bahkan pada suatu hari ada tukang jamu yang bilang ke saya, "Kemarin si adek ke pasar ya sama neneknya?"
Memang kadang-kadang anak-anak juga suka dibawa sama opungnya berbelanja ke pasar.

Di pasar, ada tukang sayur langganan saya. Di tempat tukang sayur itu biasanya kami agak lama memilih-milih sayur. Di situ kadang ada bangku kecil yang kosong. Dedey kalau sudah berbelanja di sana pasti minta bangku untuk diduduki, kemudian membantu saya memilih sayur.

"Dey tolong ambil bawang putihnya 3," namun karena Dedey belum mengerti angka, kadang dia hanya membawa 1 bawang putih. Kalau begitu biasanya Kakak yang akan mengambilkan sisanya.

"Mbay coba pilih buncis yang bagus-bagus."
Maka Mbay akan memasukkan buncis yang menurut dia bagus kemudian bertanya, "Ini udah belum Mak?"
"Tambah lagi Mbay,' ujar Saya.

Nanti kalau sudah beres belanja, mereka pasti akan meminta kresek satu-satu untuk membawa belanjaanya masing-masing.

#Tantangan10Hari
#Level6
#KuliahBunsayIIP
#ILoveMath
#MathAroundUs

Math for Kids #3

Malam ini Mbay dan Dedey akan pergi tidur. Sebelum tidur biasanya Saya akan berkisah. Seringnya sih tentang cerita karangan Mamaknya yang melegenda yang berjudul Pinguin Kecil, Pinguin Sedang, dan Pingun Besar. Namun karena tantangan di Kelas Bunsay kali ini adalah tentang Matematika, maka Saya akan mengarang lagu tentang Matematika.
"Siapa tau jumlah kaki gajah?
"Kalau kaki gajah jumlahnya...."
"Empat," jawab anak-anak
"Siapa tau jumlah kaki ayam?
"Kalau kaki ayam jumlahnya..."
"Dua," jawab mereka lagi.

Begitulah kurang lebih lagu karangan saya, yang penting mereka happy bernyanyi sambil belajar jumlah kaki hewan.

#Tantangan10Hari
#Level6
#KuliahBunsayIIP
#ILoveMath
#MathAroundUs

Math for Kids #2


Pagi ini Saya sempat menemani dan menyuapi anak-anak sebelum berangkat kerja. Saya lihat Mbay sangat lapar. Saya tanya, "Mbay mau makan berapa suap?
"Mbay mau lima suap Mak," ujar Mbay.
"Ok kita hitung ya," ujar Saya lagi.
"Satu," ujar Saya sambil memasukkan suapan pertama.
Mbay pun mulai mengunyah perlahan.
"Dua," masuk lagi suapan selanjutnya.
Kemudian Mbay berkata sekarang Mbay mau tiga suap, "Aaam," ujarnya.
Saya lalu bertanya, "Berapa suap lagi Mbay?"
"Dua,'" jawab Mbay.
Mbay memang sudah bisa paham hitung-hitungan sederhana, karena Kakaknya terkadang suka mengajarinya.
"Mbay ini satu suap lagi," ujar saya kembali menyuapinya.
"Mbay udah makan berapa suap?"
"Empat," ujarnya.
"Ni satu suap lagi Mbay," ujar saya lagi.
"Tapi Mak, Mbay masih laper."
Saya pun tersenyum.
"Ok, Mbay masih mau nambah berapa suap lagi?
"Mbay mau tiga suap lagi," ujarnya.
Begitulah salah satu cara kami bermain sambil belajar matematika di rumah.

#Tantangan10Hari
#Level6
#KuliahBunsayIIP
#ILoveMath
#MathAroundUs

Kamis, 12 April 2018

Math for kids #1

Game bunsay kali ini tentang matematika logis untuk anak-anak. Banyak sekali kejadian di sekeliling anak-anak yang dapat dilakukan untuk mengenalkan kepada anak-anak mengenai matematika logis. Contohnya adalah seperti kegiatan yang saya lakukan dengan Dedey sore ini. Dedey senang sekali mengambil bola yangn saya simpan di kardus dekat tangga menuju lantai 2. Saya bertanya padanya, "Dedey mau main bola?'. Dedey pun mengangguk.

Saya mengeluarkan bermacam bola dari kardusnya. Dedey menatap bola-bola yang berjatuhan dengan gembira.
"Dedey boleh main bola ya ma,"ujar Dedey.
"Iya," jawab mamanya.
Saya meminta Dedey untuk memisahkan bola sesuai dengan warnanya. Ada beberapa bola yang sempat salah warna. Kalau seperti itu saya tanyakan lagi padanya.
"Dey, ini sudah benar belum warnanya?"
Dedey akan tersenyum lalu mengembalikan bola tersebut sesuai dengan warnanya.
Permainan ini sangat menyenangjan untuk anak-anak seusia Dedey dan melatih anak untuk bisa mengklasifikasikan sesuatu sesuai dengan warnanya.




#Tantangan10Hari
#Level6
#KuliahBunsayIIP
#ILoveMath
#MathAroundUs

Sabtu, 17 Februari 2018

Gaya belajar anak #10 Dedey

Dedey sangat senang memeluk dan dipeluk. Ketika tidur pun dia harus dipukpuk pantatnya supaya mau tidur. Ketika iseng pun yang dilakukannya adalah menjatuhkaan dirinya ke tubuh orang lain. Ini menunjukkan bahwa Dedey ada kecenderungan kinestetik.
#harikesepuluh
#tantangan10hari
#kelasbunsayiip3
#gamelevel4
#gayabelajaranak

Gaya belajar anak #9 Dedey

Ada hal yang sangat saya khawatirkan dari Dedey. Ketika dia kesal, dia cenderung merusak, membuang-buang barang atau memukul dan mencubit mbak atau kakaknya. Mamaknya sudah beritahu berkali-kali agar Dedey tidak melakukan itu, namun nampaknya dia reflek melakukan itu ketika merasa kesal. Sepertinya memang Dedey memiliki kecenderungan kinestetik.

#harikesembilan
#tantangan10hari
#kelasbunsayiip3
#gamelevel4
#gayabelajaranak

Gaya belajar anak #8 Dedey

Dedey agak lebih lambat dalam hal bicara jika dibandingkan dengan Mbak dan Kakaknya. Dia baru lancar berbicara ketika umur 2 tahun. Sekarang pun kalau berbicara, masih suka tertukar- tukar. Kadang mau berkata gambar malah jadi manggar, atau pas bilang miki mouse jadi kimi mouse.

Dedey tampaknya anaknya juga agak kinestetik. Ada kalanya dia marah sama orang yang tidak dia kenal, atau ada orang yang tidak dikenal memegang sepedanya, maka dia akan menunjuk-nunjuk pada orang itu sambil berkata eh eh huh, sambil mukanya berekspresi tidak suka.

#harikedelapan
#tantangan10hari
#kelasbunsayiip3
#gamelevel4
#gayabelajaranak

Gaya Belajar Anak #1 Dedey

Hari ini masuk pada game level 4 di kuliah Bunsay IIP, dan temanya adalah....."Gaya Belajar Anak". Yang akan bermain di level ini adalah Dedey. Dedey, anak yang dominan  auditori. Anak auditori cenderung mengandalkan pendengarannya untuk mempelajari sesuatu, dan tidak bisa terganggu dengan suara-suara lain.

Dedey selalu bangun paling pagi, karena mendengar saya bangun atau melakukan sesuatu yang bersuara keras. Seperti pagi ini, Dedey bangun paling pagi karena mendengar suara saya yang sedang menge-flush toilet. Biasanya begitu bangun, dia langsung turun dari tempat tidur dan mencari saya.
"Dedey udah bangun?'" ujar saya.
Dia mengangguk. Biasanya kalau sudah bangun seperti itu, dia akan ikut menemani saya untuk masak di dapur, atau duduk di ruang TV sambil main atau tidur-tiduran.

Padahal mamaknya masih mau konsen masak buat sarapan, terpakasa deh menemani Dedey dulu dan memenuhi keinginannya terlebih dahulu sambil diselingi masak.

#harikesatu
#tantangan10hari
#kelasbunsayiip3
#gamelevel4
#gayabelajaranak


Gaya Belajar Anak #4 Dedey

Hari ini Dedey pulang dari Opung sendiri, karena Mbak ikut Atok potong rambut. Sampai di rumah, Dedey minta diambilin spidol warna dan kertas gambar. Mamak yang sedang kerepotan menyiapkan makanan untuk makan mala meminta tolong ayah untuk mengambilkan kertas gambar.

Mamak masih sibuk memasak, namun ketika ada waktu untuk melihat Dedey maka Mamak melihat apa yang sedang dikerjakan Dedey di ruang tamu.
"Dedey lagi gambar apa Dey?'
"Ini binatang apa Mak?" ujarnya sambil menggambar setitik garis.
"Ini gambar semut." ujar Mamak.
"Ini gambar apa Mak?" ujarnya lagi sambil menggambar garis yang bentuknya tidak jauh berbeda dengan titik yang sebelumnya dibuat Dedey.
Sambil tersenyum saya menjawab, "Ini gambar singa Dey"
Dedey mengangguk.

Tampaknya anak yang auditori cenderung ok ok saja ketika kita bicara apa saja. Dia tidak mahir menggambar, namun dia mahir menceritakan apa isi gambarnya itu. Tampaknya nanti kalo dia menggambar lagi, dia akan bercerita gambar apa saja yang digambarnya.

#harikeempat
#tantangan10hari
#kelasbunsayiip3
#gamelevel4
#gayabelajaranak

Gaya Belajar Anak #3 Dedey

Dedey dari dulu senang sekali bercerita. Ketika dia bercerita, seluruh anggota keluarga harus mau mendengarkannya. Kalau dia mau bicara sama Mamaknya, dan Mbaknya juga mau bicara sama Mamaknya, maka dia pasti akan berkata, "Shhh Mbakkk....ericik ericik..." (maksudnya berisik-berisik).
Seluruh perhatian Mamaknya harus ada padanya ketika dia sedang berbicara, dan tidak boleh ada gangguan ketika dia senang berbicara. Tentu saja ini menjadi bahan drama di rumah, karena Mbaknya juga kadang-kadang tidak mau kalah, tapi Dedey lebih tidak mau kalah lagi, hehehehe.

Di rumah, misalnya Kakak mau bicara, namun disela sama Dedey, kadang Kakak iseng dan bilang, "ericik-ericik" Kalau sudah seperti itu si Dedey malah yang nangis, padahal awalnya yang menyela si Dedey. Pokoknya kalau tidak ada salah satu dari ketiga anak itu, rumah terasa hampa deh. Makanya kalau saya jemput anak-anak dari rumah opungnya, tapi ada salah satu yang enggak pulang, ayahnya pasti nanyain.

#hariketiga
#tantangan10hari
#kelasbunsayiip3
#gamelevel4
#gayabelajaranak

Gaya Belajar Anak #5 Dedey

Hari ini Dedey pertama kalinya periksa gigi di dokter gigi. Dedey pernah datang ke dokter gigi sewaktu gigi Kakaknya goyang dan mau dicabut. Namun kala itu, Dedey tidak berani membuka gigi.

Pada kunjungan kali ini, Dedey sangat bersemangat pergi ke dokter gigi. Ketika ditanya siapa yang mau ke dokter gigi, dia langsung bilang, Dedey...dedey... Ketika masuk ke tempat dokter gigi dan masuk ke ruangan dokter juga dia yang pertama. Bahkan ketika ditanya, siapa yang mau diperiksa pertama, dia langsung naik ke kursi periksa. Dokternya pun tersenyum.

Ternyata Dedey sangat mudah diperiksa giginya. Dia sangat kooperatif terhadap dokter. Dedey pun ternyata mengingat pesan dokter gigi untuk mengggosok gigi setiap mau tidur. Anak yang auditori memang lebih gampang menangkap pesan lewat pendengarannya. Sesampainya di rumah, Dedey langsung minta gosok gigi

#harikelima
#tantangan10hari
#kelasbunsayiip3
#gamelevel4
#gayabelajaranak

Gaya Belajar Anak #2 Dedey

Dedey anak yang senang bercerita. Mungkin dia juga meniru mamaknya, karena mamaknya senang membacakan cerita yang kadang-kadang dikarang sendiri :D. Saya sering memperhatikan Dedey bermain dengan bonekanya, dan mengajaknya bicara. Terkadang Dedey menyuapinya dan menggendongnya layaknya saya menggendong dirinya.
 Beberapa minggu ini mamaknya lagi rajin membacakan buku untuk Dedey, alhasil Dedey pun makin fasih bercerita. Kadang-kadang dia berbicara sendiri, "Dia senang bermain bersama teman-teman......" Nada dan intonasi katanya pun sangat bagus, mengikuti mamaknya kalau lagi membacakan cerita. Terkadang pula, apabila dia melihat ada anak-yang mendekatinya, dia akan berkata, "Aku tidak mau sama anak itu." Bahkan seringkali ketika dia lagi sebel sama mamaknya, dia akan berkata, "Aku tidak suka sama Mamak, Mamak galak," Heuuuu sungguh anak yang auditori.
Dalam beberapa sumber disebutkan bahwa anak yang auditori cenderung berbicara cepat dengan nada dan intonasi yang berirama. Pantas saja Dedey senang sekali mendongeng.
 
#harikedua
#tantangan10hari
#kelasbunsayiip3
#gamelevel4
#gayabelajaranak

Gaya belajar Anak #6 Dedey

Dedey pendengarannya sangat baik. Ada kalanya dia sedang sibuk bermain bersama Mbay dan Kakak, di kala saya sedang ngobrol sama ayahnya.
"Yah, minta tolong ke opung, ada makanan yang mau dikasih sama opung."
Dengan segera Dedey meninggalkan mainannya dan bergegas mendekati pintu depan rumah.
"Dedey mau ikut ke rumah opung."
Padahal saat itu ayahnya juga masih sibuk di depan laptop.
Dedey...dedey....luar biasa...

#harikeenam
#tantangan10hari
#kelasbunsayiip3
#gamelevel4
#gayabelajaranak

Gaya belajar anak #7 Dedey

Dedey sangat senang kalau ada kucing. Dia senang bermain dengan kucing, bahkan pernah digigit kucing. Ada kalanya Dedey bilang pada mamaknya, " Ma, itu kucing."
Saya yang gak merasa mendengar kucing lalu berkata, "bukan ah Dey"
Namun tidak berapa lama kemudian ada kucing yang muncul dari bawah mobil. Dedey emang pendengarannya amat tajam, terutama berkaitan dengan sesuatu yang sangat disenanginya.
#hariketujuh
#tantangan10hari
#kelasbunsayiip3
#gamelevel4
#gayabelajaranak

Jumat, 19 Januari 2018

Melatih Kecerdasan Anak-anak #10

Dedey anak yang cerdas dan banyak bereksperimen. Malam in, saat Mamak sedang shalat dan Ayah sedang bekerja di depan laptop, Dedey melakukan eksperimennya. Mamak sudah mulai curiga ketika tidak mendengar suara apapun dari kamar. Dedey tampak anteng sekali dengan eksperimennya. Mamak yang baru beres shalat bergegas masuk ke kamar dan langsung berteriak, "Astaghhfirullah.."

Dedey ternyata sedang bermain dengan handbody. Entah dari mana Dedey mendapatkan handbody itu, yang pasti seluruh kayu pinggiran tempat tidur dan juga kaca yang ada di lemari baju, berhasil dilumuri dengan handbody.

Ayah langsung menggendong Dedey dan membawanya keluar rumah lalu mengunci pintu. Dedey memang agak sulit dinasehati. Kalau Kakak dan Mbak dinasehati pasti lgs memeluk dan menunduk. Kalau Dedey dinasehati cenderung menghindar dan tidak mau melakukan kontak mata dengan yang diajak bicara, dan juga tidak mau diajak melakukan kesepakatan.

Sambil membereskan sisa handbody, saya dengar Dedey berkata," Gak mau sama ayah, mau sama opung aja, huhuhu"
"Biar saja, biar dia ngerti kalau perbuatannya salah," ujar Ayah.
Setelah saya selesai membersihkan sisa handbody, ayah lalu membuka pintu. Dedey pun masuk dan tangisnya pecah. Saya biarkan dia menangis terlebih dahulu sambpai emosinya mereda, setelah itu saya tanya alasannya menuangkan handbody, dia bilang karena Dedey suka. Saya jelaskan bahwa handbody itu utk dipakai di tubuh bukan di tempat tidur. Dedey pun mengangguk. Jangan diulangi lagi ya Dey...

#tantangan_hari_kesepuluh
#kelasbunsayiip3
#game_level_3
#kami_bisa

Melatih Kecerdasan Anak-anak #9

Dedey sebulan lagi berumur 3 tahun. Sudag seharusnya Dedey diajari toilet training. Dedey juga sudah mulai bisa merasakan ingin pipis, namun kalau pup dia masih belum bisa, karena setiap pup pasti dia selalu bersembunyi, entah itu di balik pintu ataupun di balik tirai.

Hari itu saya mencoba membiasakan Dedey untuk tidak pakai pampers lagi. Dedey memang sudah bisa merasakan kalau ingin pipis, asalkan kita juga rajin rajin menanyai apakah dia mau pipis atau tidak. Tapi ada kalanya dedey sudah ingin pipis dan tidak tertahan sehingga mengompol. Tapi kalau sudah mengompol biasanya sih Dedey bilang "Ma...Dedey pipis..." Hehehe

#tantangan_hari_kesembilan
#kelasbunsayiip3
#game_level_3
#kami_bisa


Melatih Kecerdasan Anak-anak #8

Kakak sudah kelas 1 sd. Di sekolahnya ada pelajaran bahasa Inggris. Melihat materi pelajarannya, saya teringat dulu waktu kelas 1 smp. Saya rasa pelajarannya sama. Sungguh berat sekali rasanyaa menjadi anak kelas 1 sd jaman sekarang.

Untuk anak seusia Kakak sekarang yang dibutuhkan tentu saja belajar vocabulary. Saya pun membelikannya sebuah mainan edukasi, logico picollo. Dengan mainan ini Kakak bisa belajar bermacam-macam kata dengan bahasa Inggris. Kakak senang sekali bisa bermain sambil belajar, tapi tentu saja harus ditemani Mamaknya karena banyak kata yang dia tidak tahu.

#tantangan_hari_kedelapan
#kelasbunsayiip3
#game_level_3
#kami_bisa

Melatih Kecerdasan Anak-anak #7

Kakak seorang anak yang selalu ingin menjadi yang pertama. Apa mungkin karena lahir pertama ya? Untuk mandi saja, meskipun dia bangun terakhir, dia selalu mengingatkan saya agar tidak memandikan adiknya dulu karena dia mau shalat terlebih dahulu. Mamaknya sudah berkali-kali mengingatkan bahwa kakak tidak boleh seperti itu. Siapa yang bangun terlebih dulu dan suadah siap untuk mandi, maka dia dululah yang mandi.

Kali ini di rumah opungnya, Kakak kembali berulah. Mamaknya baru saja pulang dari kantor. Memdengar suara pintu gerbang dibuka, anak- anak berlarian ingin membukakan pintu untuk mamaknya. Yang pertama sampai di depan pintu adalah Mbak. Saya dengar Kakak berteriak, "Kakak aja yang buka pintu....". Mbak ternyata sudah keburu membuka pintu. Kakak menjerit sejadi-jadinya.

Di dalam rumah saya peluk Kakak, saya tunggu sampai emosinya mereda. Saya katakan bahwa siapapun yang sampai terlebih dahulu boleh membuka pintu. Sama seperti mengantre. Siapa yang datang lebih dahulu maka dia berhak mendapat antrean di depan. Kakak pun mengangguk.

#tantangan_hari_ketujuh
#kelasbunsayiip3
#game_level_3
#kami_bisa

Jumat, 12 Januari 2018

Melatih Kecerdasan Anak-anak #6

Kemarin malam Mamak dan Ayah membeli cingcau sebelum pulang ke rumah. Anak-anak sangat suka sekali cingcau.  Minggu lalu saja Kakak sampai nangis gara-gara pulang ngaji  tidak kebagian cingcau. Hari ini Mamak membeli 3 cup cingcau. Pulang dari rumah opung, Kakak langsung membuka 1 cup cingcau. Melihat ada cingcau menganggur, Dedey langsung minum dengan sangat bersemangat.
"Dedey, Mbaknya belum minum cingcau loh", Saya mengingatkan Dedey.
"Iya Dedey, Mbak juga mau cingcaunya", ujar Mbak.
Dedey segera menghampiri Mbak dan memberikan sedotan pada Mbak. Alhamdulillah Dedey sudah mau belajar berbagi, namun memang dia masih mau memegang kendali dengan tidak menyerahkan cup pada Mbak. Jadi dia bisa menarik cupnya kapanpun. Dedey...dedey...

#tantangan_hari_keenam
#kelasbunsayiip3
#game_level_3
#kami_bisa

Melatih Kecerdasan Anak-anak #5

Malam itu Dedey terlihat bersemangat. Mbaknya membuka lemari bawah TV yang isinya bermacam-macam mainan. Langsung saja dia mengambil kontainer berisi mainan, dan mulai bermain masak-masakan dengan berbagai benda yang ada disana. Mbaknya tentu saja ikut bermain bersama Dedey dan membuat rumah berantakan. Saya yang baru pulang kantor mulai pening melihat keadaan rumah yang kacau. Dedey yang mulai mengantuk pun mulai membuang mainannya kesana kemari.

"Dedey mau minum susu?", ujar saya.
"He eh", ujarnya.
"Tapi beresin dulu ya mainannya", lanjut saya.
Dedey tambah tantrum.
"Mbak mau bantuin Mama", ujar Mbak.
"Mbak anak sholehah." ujar saya.
Saya dan Mbak mulai merapikan mainan.
"Dey, bantuin yuk beresin mainannya, kayak Mbak ni.."
Akhirnya Dedey mau membantu membereskan mainan walaupun hanya sedikit. Mbak memang sudah cukup baik inisiatifnya untuk membantu, tapi untuk Dedey tampaknya perlu banyak dilatih.

#tantangan_hari_kelima
#kelasbunsayiip3
#game_level_3
#kami_bisa

Kamis, 11 Januari 2018

Melatih kecerdasan Anak-anak #4

Seperti yang sudah saya sebutkan di postingan sebelumnya, Dedey memang kemampuan linguistiknya agak terlambat dibandingkan kedua kakaknya, namun belakangan ini dia sudah mulai rajin berbicara, bahkan mulai mengarang cerita untuk bonekanya.

Saya memang sering membacakan buku cerita atau mendongeng untuk anak-anak menjelang tidur. Jangan mengharapkan saya cerita tentang kisah yang panjang ya. Dongeng saya yang paling legendaris adalah cerita tentang pinguin. Memang ada ya dongeng pinguin? Tentu saja ada, karena itu adalah cerita karangan saya yang menceritakan kehidupan anak-anak saya setiap hari. Terkadang kalau saya mengantuk ceritanya cuma gini, "Pada suatu hari Mama pinguin yang kelelahan, tertidur di kasur bersama ketiga anaknya. Saking kelelahan matanya mulai meredup, lalu....(suara ngorok)", setelah itu bukannya tertidur, anak-anak malah pada ketawa.

Malam itu Dedey menggendong bonekanya sambil bercerita, "Dia senang main disana....."
Saya hanya mendengarkan saja sambil tersenyum, soalnya kalau saya ikutan nimbrung, dia malah jadi malu


#tantangan_hari_keempat
#kelasbunsayiip3
#game_level_3
#kami_bisa

Melatih Kecerdasan Anak-anak #3

Beberapa minggu kemarin Dedey masuk rumah sakit. Dia terkena batuk dan virusnya masuk ke paru-paru sehingga panasnya tinggi dan terjadi infeksi. Di rumah sakit saya mendoktrin Dedey agar tidak mau minum es karena bisa menyebabkan batuk.

Hari itu kami sekeluarga pergi undangan. Seperti undangan-undangan kebanyakan, tentu saja es krim adalah menu wajib. Di dekat stall es krim saya iseng tanya Dedey, "Dey mau es krim?"
Tiba-tiba dia langsung menggerakkan tangannya sambil berkata," No..no..no..nanti Dedey batuk."
Alhamdulillah hari ini Dedey mampu menahan dirinya untuk tidak makan es krim. Menahan diri untuk tidak melakukan hal yang sangat disukai namun memberikan efek tidak baik bagi kesehatannya melatih Dedey untuk meningkatkan kecerdasan emosinya.

#tantangan_hari_ketiga
#kelasbunsayiip3
#game_level_3
#kami_bisa
#rapelan

Melatih Kecerdasan Anak-anak #2

Dedey adalah anak bungsu yang sungguh unik dan menghadapinya butuh tingkat kesabaran sepanjang tembok Cina. Hahaha Mamaknya lebay banget ni. Yes, mungkin karena pas hamil dulu banyakan ngambeknya, jadi anaknya begini. So moms to be, jangan banyak ngambek sama suami ya pas hamil, hehehe.

Back to Dedey. Dedey ini perkembangannya berbeda dibandingkan kedua kakaknya, terutama dalam hal linguistik. Dedey bisa berbicara secara jelas sejak umur 1,5 tahun. Sekarang pun dia masih kesulitan mengungkapkan apa yang ingin dikatakannya. Akibatnya, dia menjadi agak emosional kalau kita gak ngerti perkataannya.

Seperti malam itu, Dedey minta bantuan untuk mengambil dan memakaikan gendongan pada bonekanya. Dia membawa boneka sambil menghadap ke tiang tempat gantungan gendongan, menarik-narik saya, kemudian menunjuk-nunjuk gendongan dan boneka yang sedang dipegangnya. Saya pura-pura gak ngerti. Dia semakin kesal.
Saya katakan, " Dedey kalau ingin sesuatu, bilang ya sama Mama"
Dia masih saja menunjuk-nunjuk kain gendongan"
"Mama gak ngerti Dedey mau apa kalau Dedey ga bilang"
"Itu...itu", ujarnya.
"Itu itu apa?", ucap saya lagi.
"Gendongan", ujarnya.
"Gendongannya kenapa?", lanjut saya.
"Mau gendong bayi".
"Nah gitu Dey, Dedey harus belajar bilang pengen apa ya."
Dia pun mengangguk.


#tantangan_hari_kedua
#kelasbunsayiip3
#game_level_3
#kami_bisa

Melatih Kecerdasan Anak-anak #1

Mbak, 3 tahun 11 bulan, lagi senang-senangnya berhitung. Mulai dari menyebutkan angka secara berurutan hingga melakukan penjumlahan sederhana.

Malam sepulang kakaknya mengaji, Mbak diajak kakaknya untuk bermain ucing sumput. Pada permainan ucing sumput, si ucing (yang kebagian jaga) harus menghitung sampai angka tertentu untuk memberikan kesempatan kepada pemain lain untuk bersembunyi, lalu setelah itu si ucing mencari pemain yang lain.

Si Mbak kebagian jadi ucingnya. Kakak bilang menghitungnya sampai 30. Saya memperhatikan si Mbak menghitung 2 sampai dengan 30, ternyata tidak ada yang terlewat.

Setelah mereka selesai bermain, saya tanya Mbak, "Mbak tau urutan angka-angka dari siapa?"
"Dari kakak", ujarnya.
Saya lalu coba tanya, "Mbak kalau satu ditambah satu jadi berapa?"
Mbak lantas menjawab, "Dua"
"Kalau dua ditambah tiga?"
Dia tampak kebingungan, saya lalu mengajarkan penambahan dengan menggunakan tangan sebagai alat bantu.
Mbak memang kecerdasan matematisnya belum berkembang secepat Kakak pada masanya, karena Mbak lebih menonjol kecerdasan linguistiknya.

#tantangan_hari_pertama
#kelasbunsayiip3
#game_level_3
#kami_bisa