Jumat, 19 Januari 2018

Melatih Kecerdasan Anak-anak #10

Dedey anak yang cerdas dan banyak bereksperimen. Malam in, saat Mamak sedang shalat dan Ayah sedang bekerja di depan laptop, Dedey melakukan eksperimennya. Mamak sudah mulai curiga ketika tidak mendengar suara apapun dari kamar. Dedey tampak anteng sekali dengan eksperimennya. Mamak yang baru beres shalat bergegas masuk ke kamar dan langsung berteriak, "Astaghhfirullah.."

Dedey ternyata sedang bermain dengan handbody. Entah dari mana Dedey mendapatkan handbody itu, yang pasti seluruh kayu pinggiran tempat tidur dan juga kaca yang ada di lemari baju, berhasil dilumuri dengan handbody.

Ayah langsung menggendong Dedey dan membawanya keluar rumah lalu mengunci pintu. Dedey memang agak sulit dinasehati. Kalau Kakak dan Mbak dinasehati pasti lgs memeluk dan menunduk. Kalau Dedey dinasehati cenderung menghindar dan tidak mau melakukan kontak mata dengan yang diajak bicara, dan juga tidak mau diajak melakukan kesepakatan.

Sambil membereskan sisa handbody, saya dengar Dedey berkata," Gak mau sama ayah, mau sama opung aja, huhuhu"
"Biar saja, biar dia ngerti kalau perbuatannya salah," ujar Ayah.
Setelah saya selesai membersihkan sisa handbody, ayah lalu membuka pintu. Dedey pun masuk dan tangisnya pecah. Saya biarkan dia menangis terlebih dahulu sambpai emosinya mereda, setelah itu saya tanya alasannya menuangkan handbody, dia bilang karena Dedey suka. Saya jelaskan bahwa handbody itu utk dipakai di tubuh bukan di tempat tidur. Dedey pun mengangguk. Jangan diulangi lagi ya Dey...

#tantangan_hari_kesepuluh
#kelasbunsayiip3
#game_level_3
#kami_bisa

Melatih Kecerdasan Anak-anak #9

Dedey sebulan lagi berumur 3 tahun. Sudag seharusnya Dedey diajari toilet training. Dedey juga sudah mulai bisa merasakan ingin pipis, namun kalau pup dia masih belum bisa, karena setiap pup pasti dia selalu bersembunyi, entah itu di balik pintu ataupun di balik tirai.

Hari itu saya mencoba membiasakan Dedey untuk tidak pakai pampers lagi. Dedey memang sudah bisa merasakan kalau ingin pipis, asalkan kita juga rajin rajin menanyai apakah dia mau pipis atau tidak. Tapi ada kalanya dedey sudah ingin pipis dan tidak tertahan sehingga mengompol. Tapi kalau sudah mengompol biasanya sih Dedey bilang "Ma...Dedey pipis..." Hehehe

#tantangan_hari_kesembilan
#kelasbunsayiip3
#game_level_3
#kami_bisa


Melatih Kecerdasan Anak-anak #8

Kakak sudah kelas 1 sd. Di sekolahnya ada pelajaran bahasa Inggris. Melihat materi pelajarannya, saya teringat dulu waktu kelas 1 smp. Saya rasa pelajarannya sama. Sungguh berat sekali rasanyaa menjadi anak kelas 1 sd jaman sekarang.

Untuk anak seusia Kakak sekarang yang dibutuhkan tentu saja belajar vocabulary. Saya pun membelikannya sebuah mainan edukasi, logico picollo. Dengan mainan ini Kakak bisa belajar bermacam-macam kata dengan bahasa Inggris. Kakak senang sekali bisa bermain sambil belajar, tapi tentu saja harus ditemani Mamaknya karena banyak kata yang dia tidak tahu.

#tantangan_hari_kedelapan
#kelasbunsayiip3
#game_level_3
#kami_bisa

Melatih Kecerdasan Anak-anak #7

Kakak seorang anak yang selalu ingin menjadi yang pertama. Apa mungkin karena lahir pertama ya? Untuk mandi saja, meskipun dia bangun terakhir, dia selalu mengingatkan saya agar tidak memandikan adiknya dulu karena dia mau shalat terlebih dahulu. Mamaknya sudah berkali-kali mengingatkan bahwa kakak tidak boleh seperti itu. Siapa yang bangun terlebih dulu dan suadah siap untuk mandi, maka dia dululah yang mandi.

Kali ini di rumah opungnya, Kakak kembali berulah. Mamaknya baru saja pulang dari kantor. Memdengar suara pintu gerbang dibuka, anak- anak berlarian ingin membukakan pintu untuk mamaknya. Yang pertama sampai di depan pintu adalah Mbak. Saya dengar Kakak berteriak, "Kakak aja yang buka pintu....". Mbak ternyata sudah keburu membuka pintu. Kakak menjerit sejadi-jadinya.

Di dalam rumah saya peluk Kakak, saya tunggu sampai emosinya mereda. Saya katakan bahwa siapapun yang sampai terlebih dahulu boleh membuka pintu. Sama seperti mengantre. Siapa yang datang lebih dahulu maka dia berhak mendapat antrean di depan. Kakak pun mengangguk.

#tantangan_hari_ketujuh
#kelasbunsayiip3
#game_level_3
#kami_bisa

Jumat, 12 Januari 2018

Melatih Kecerdasan Anak-anak #6

Kemarin malam Mamak dan Ayah membeli cingcau sebelum pulang ke rumah. Anak-anak sangat suka sekali cingcau.  Minggu lalu saja Kakak sampai nangis gara-gara pulang ngaji  tidak kebagian cingcau. Hari ini Mamak membeli 3 cup cingcau. Pulang dari rumah opung, Kakak langsung membuka 1 cup cingcau. Melihat ada cingcau menganggur, Dedey langsung minum dengan sangat bersemangat.
"Dedey, Mbaknya belum minum cingcau loh", Saya mengingatkan Dedey.
"Iya Dedey, Mbak juga mau cingcaunya", ujar Mbak.
Dedey segera menghampiri Mbak dan memberikan sedotan pada Mbak. Alhamdulillah Dedey sudah mau belajar berbagi, namun memang dia masih mau memegang kendali dengan tidak menyerahkan cup pada Mbak. Jadi dia bisa menarik cupnya kapanpun. Dedey...dedey...

#tantangan_hari_keenam
#kelasbunsayiip3
#game_level_3
#kami_bisa

Melatih Kecerdasan Anak-anak #5

Malam itu Dedey terlihat bersemangat. Mbaknya membuka lemari bawah TV yang isinya bermacam-macam mainan. Langsung saja dia mengambil kontainer berisi mainan, dan mulai bermain masak-masakan dengan berbagai benda yang ada disana. Mbaknya tentu saja ikut bermain bersama Dedey dan membuat rumah berantakan. Saya yang baru pulang kantor mulai pening melihat keadaan rumah yang kacau. Dedey yang mulai mengantuk pun mulai membuang mainannya kesana kemari.

"Dedey mau minum susu?", ujar saya.
"He eh", ujarnya.
"Tapi beresin dulu ya mainannya", lanjut saya.
Dedey tambah tantrum.
"Mbak mau bantuin Mama", ujar Mbak.
"Mbak anak sholehah." ujar saya.
Saya dan Mbak mulai merapikan mainan.
"Dey, bantuin yuk beresin mainannya, kayak Mbak ni.."
Akhirnya Dedey mau membantu membereskan mainan walaupun hanya sedikit. Mbak memang sudah cukup baik inisiatifnya untuk membantu, tapi untuk Dedey tampaknya perlu banyak dilatih.

#tantangan_hari_kelima
#kelasbunsayiip3
#game_level_3
#kami_bisa

Kamis, 11 Januari 2018

Melatih kecerdasan Anak-anak #4

Seperti yang sudah saya sebutkan di postingan sebelumnya, Dedey memang kemampuan linguistiknya agak terlambat dibandingkan kedua kakaknya, namun belakangan ini dia sudah mulai rajin berbicara, bahkan mulai mengarang cerita untuk bonekanya.

Saya memang sering membacakan buku cerita atau mendongeng untuk anak-anak menjelang tidur. Jangan mengharapkan saya cerita tentang kisah yang panjang ya. Dongeng saya yang paling legendaris adalah cerita tentang pinguin. Memang ada ya dongeng pinguin? Tentu saja ada, karena itu adalah cerita karangan saya yang menceritakan kehidupan anak-anak saya setiap hari. Terkadang kalau saya mengantuk ceritanya cuma gini, "Pada suatu hari Mama pinguin yang kelelahan, tertidur di kasur bersama ketiga anaknya. Saking kelelahan matanya mulai meredup, lalu....(suara ngorok)", setelah itu bukannya tertidur, anak-anak malah pada ketawa.

Malam itu Dedey menggendong bonekanya sambil bercerita, "Dia senang main disana....."
Saya hanya mendengarkan saja sambil tersenyum, soalnya kalau saya ikutan nimbrung, dia malah jadi malu


#tantangan_hari_keempat
#kelasbunsayiip3
#game_level_3
#kami_bisa

Melatih Kecerdasan Anak-anak #3

Beberapa minggu kemarin Dedey masuk rumah sakit. Dia terkena batuk dan virusnya masuk ke paru-paru sehingga panasnya tinggi dan terjadi infeksi. Di rumah sakit saya mendoktrin Dedey agar tidak mau minum es karena bisa menyebabkan batuk.

Hari itu kami sekeluarga pergi undangan. Seperti undangan-undangan kebanyakan, tentu saja es krim adalah menu wajib. Di dekat stall es krim saya iseng tanya Dedey, "Dey mau es krim?"
Tiba-tiba dia langsung menggerakkan tangannya sambil berkata," No..no..no..nanti Dedey batuk."
Alhamdulillah hari ini Dedey mampu menahan dirinya untuk tidak makan es krim. Menahan diri untuk tidak melakukan hal yang sangat disukai namun memberikan efek tidak baik bagi kesehatannya melatih Dedey untuk meningkatkan kecerdasan emosinya.

#tantangan_hari_ketiga
#kelasbunsayiip3
#game_level_3
#kami_bisa
#rapelan

Melatih Kecerdasan Anak-anak #2

Dedey adalah anak bungsu yang sungguh unik dan menghadapinya butuh tingkat kesabaran sepanjang tembok Cina. Hahaha Mamaknya lebay banget ni. Yes, mungkin karena pas hamil dulu banyakan ngambeknya, jadi anaknya begini. So moms to be, jangan banyak ngambek sama suami ya pas hamil, hehehe.

Back to Dedey. Dedey ini perkembangannya berbeda dibandingkan kedua kakaknya, terutama dalam hal linguistik. Dedey bisa berbicara secara jelas sejak umur 1,5 tahun. Sekarang pun dia masih kesulitan mengungkapkan apa yang ingin dikatakannya. Akibatnya, dia menjadi agak emosional kalau kita gak ngerti perkataannya.

Seperti malam itu, Dedey minta bantuan untuk mengambil dan memakaikan gendongan pada bonekanya. Dia membawa boneka sambil menghadap ke tiang tempat gantungan gendongan, menarik-narik saya, kemudian menunjuk-nunjuk gendongan dan boneka yang sedang dipegangnya. Saya pura-pura gak ngerti. Dia semakin kesal.
Saya katakan, " Dedey kalau ingin sesuatu, bilang ya sama Mama"
Dia masih saja menunjuk-nunjuk kain gendongan"
"Mama gak ngerti Dedey mau apa kalau Dedey ga bilang"
"Itu...itu", ujarnya.
"Itu itu apa?", ucap saya lagi.
"Gendongan", ujarnya.
"Gendongannya kenapa?", lanjut saya.
"Mau gendong bayi".
"Nah gitu Dey, Dedey harus belajar bilang pengen apa ya."
Dia pun mengangguk.


#tantangan_hari_kedua
#kelasbunsayiip3
#game_level_3
#kami_bisa

Melatih Kecerdasan Anak-anak #1

Mbak, 3 tahun 11 bulan, lagi senang-senangnya berhitung. Mulai dari menyebutkan angka secara berurutan hingga melakukan penjumlahan sederhana.

Malam sepulang kakaknya mengaji, Mbak diajak kakaknya untuk bermain ucing sumput. Pada permainan ucing sumput, si ucing (yang kebagian jaga) harus menghitung sampai angka tertentu untuk memberikan kesempatan kepada pemain lain untuk bersembunyi, lalu setelah itu si ucing mencari pemain yang lain.

Si Mbak kebagian jadi ucingnya. Kakak bilang menghitungnya sampai 30. Saya memperhatikan si Mbak menghitung 2 sampai dengan 30, ternyata tidak ada yang terlewat.

Setelah mereka selesai bermain, saya tanya Mbak, "Mbak tau urutan angka-angka dari siapa?"
"Dari kakak", ujarnya.
Saya lalu coba tanya, "Mbak kalau satu ditambah satu jadi berapa?"
Mbak lantas menjawab, "Dua"
"Kalau dua ditambah tiga?"
Dia tampak kebingungan, saya lalu mengajarkan penambahan dengan menggunakan tangan sebagai alat bantu.
Mbak memang kecerdasan matematisnya belum berkembang secepat Kakak pada masanya, karena Mbak lebih menonjol kecerdasan linguistiknya.

#tantangan_hari_pertama
#kelasbunsayiip3
#game_level_3
#kami_bisa