Selasa, 28 Agustus 2018

Membangun Karakter Anak melalui Dongeng #4

Hari ini Mamak mendongeng tentang lalat buah. Dedey yang awalnya tidak mau mendengar lalu mulai tertarik dengan cerita lalat buah.

Lalat buah adalah hewan yang suka berbagai macam buah, apalagi buah yang sudah mulai bau busuk. Kita dapat menemukan lalat buah di tempat sampah.

Suatu hari lalat buah sedang terbang mencari buah busuk, dia beristirshat di sebuah benda yang basah. Tiba-tiba benda itu hampir menangkapnya. Ya itu adadalah lidah si kodok.
"Kodok kenapa kau mau memakanku," ujar lalat buah ketakutan.
"Aku tidak bermaksud memakanmu lalat buah, tadi aku lapar dan memenjulurkan lidahku sambil tidur. Aku kira kira kau nyamuk kesukaanku."
"Aku takut sekali kodok"
"Maafkan aku lalat buah"

Lalat buah senang pula bertelur di dalam buah yang dihinggapinya. Maka kalau adik-adik makan buah yang hampir busuk, dibuang saja ya, nanti kalau telurnya masuk ke dalam perut, perutnya bisa....
"Sakit,," ujar kakak.

Membangun karakter anak melalui dongeng #3

Malam ini Mbay udah ngantuk berat dan pergi tidur. Tinggallah Kakak dan Dedey yang masih belum tidur. Sebelum tidur mereka minta di dongengi. Mamak yang sudah ngantuk pun berusaha bercerita.

Dongeng kali ini tentang seekor rusa yang sombong dan kura-kura yang cerdik. Rusa yang sombong berkoar-koar kalau dialah hewan yang paling cepat larinya. Dia pun mengajak kura-kura lomba lari. Tiba- tiba Kakak nyeletuk, "Bukannya itu cerita monyet dan dan kura-kura Ma?"
"Oiya ya," ujar mamaknya.
"Tapi yang sekarang cerita rusa dulu," ujar saya lagi.

Nah si kura-kura walaupun jalannya lambat, dia cerdik. Dia mengumpulkan semua teman-temannya untuk bersama-sama ikut lomba juga. Mereka berjaga di beberapa titik. Saat rusa melihat ke belakang, kura-kura sudah tertinggal. Namun ternyata kura-kura asli sudah bersiap di garis finish. Dan kura-kura yang memenangkan pertandingan tersebut.

Hikmah dari dongeng tersebut adalah jangan sombong dan selalu bernbuat baik kepada sesama.

Sabtu, 25 Agustus 2018

Membangun karakter anak melalui dongeng #2

Hari ini anak-anak agak rewal, apalagi Dedey yang tantrum antara pengen tidur dan main. Malamnya juga dia malah main tablet. Akhirnya daripada anak-anak main gadget, Mamak mengajak mereka mendengarkan dongeng. Setelah perjuangan yang cukup panjang akhirnya Dedey mau juga duduk di atas karpet sambil bersiap mendengar dongeng.

"Siapa yang mau dengar cerita ya?" Ujar Mamak. Ternyata yang tunjuk tangan hanya Mbay.
"O..yang lain sudah ngantuk ya? Silakan cuci kaki, gosok gigi gigi lalu tidur."
Kakak dan Mbay senyum senyum sambil manyun.
Mamak mengulangi lagi pertanyaan, "Siapa yang mau dengar cerita ya?" Kali ini Kakak ikut tunjuk tangan.
"Kalau gitu kita ceritanya bisik-bisik aja ya."
Dedey pun senyum-senyum sambil ngambek karena Mamaknya cerita pada Kakak dan Mbay sambil bisik-bisik.
"Dedey mau denger cerita juga?"
"Iya," ujarnya.

Cerita kali ini tentang seekor hiu yang tinggal di dasar laut. Suatu hari dia berenang ke permukaan laut dan melihat seekor burung elang yang terbang tinggi. Lalu dia berbicara pada burung elang betapa beruntung dan bahagianya burung elang itu karena dia bisa melihat pemandangan yang sangat indah dari atas. Burung elang pun menjawab bahwa pemandangan di atas biasa-biasa saja sambil menceritakan bahwa dia bisa melihat aliran sungai, gunung-gunung yang sangat tinggi dan rumah penduduk yang banyak. Dia malah penasaran dengan pemandangan di dalam laut. Warnanya hanya biru, tapi dari apa yang diobrolkan oleh orang-orang di dalam sungguh indah. Hiu pun memgatakan bahwa di dalam sana memang banyak terumbu karang, ikan berwarna warni, dan macam-macam ikan lain. Hiu mengatakan bahwa ia ingin bisa terbang, begitu pula dengan elang, dia ingin bisa menyelam di laut.

Datanglah seekor kelinci yang sedari tadi mendengar percakapan mereka.
"Hei hiu, bagaimana kau bisa terbang, sedangkan kau saja tak punya sayap. Jangankan sayap, coba kau dongakkan kepalamu beberapa menit saja, mungkin kau sudah mati."
"Kau juga burung, memangnya kau punya sirip untuk berenang. Coba kau masukkan kepalamu ke dalam air beberapa menit saja, mungkin kau tak bisa bernapas"
Hiu dan elang memikirkan perkataan kelinci dan mengangguk-angguk setuju.

"Dari cerita tadi moralnya adalah Allah sudah memberi kita masing-masimg kelebihan dan kita kita harus menggunakan dengan sebaik- baiknya"
"Allah memberi kita mulut, untuk apa? Untuk marahin adik-adik bukan?" Ujar Mamak kepada kakak yang gemar marah-marah sama adiknya.
"Bukan," sahutnya sambil senyum-senyum.
"Jadi mulut buat buat apa?"
"Buat makan, ngomong yang baik-baik," ujar Kakak.
"Kalau tangan boleh buat mukul ga Dey?" Tanya Mamak pada Dedey yang suka mukul-mukul.
Dedey pun menggeleng.
"Jadi tangan buat apa dey?"
"Buat makan, bantuin Mamak,"
"Iya Allah sudah memberijan kita anggota tubuh dan harus kita pakai untuk yang baik-baik.

Jumat, 24 Agustus 2018

Membangun Karakter Anak Melalui Dongeng #1

Mendongeng bukan hal yang baru di keluarga kami. Hampir setiap mau tidur, anak-anak dibacakan dongeng oleh mamaknya. Dongeng yang populer di keluarga kami tentu saja dongeng si pinguin yang bercerita tentang keseharian anak-anak.

Malam ini, sepulang Mbay dan Dedey dari rumah Opungnya, anak-anak langsung bermain. Padahal tadi di rumah opungnya mereka sudah diingatkan untuk makan dulu, terutama Dedey yang memang baru bangun tidur dan tak sempat makan. Namun, karena keasyikan bermain, Dedey menolak untuk diberi makan. Akhirnya saya berikan dulu Mbay sesuap nasi supaya Dedey tertarik untuk makan.

Tampaknya upaya memancing Dedey makan dengan memberi Mbay makan juga tidak berhasil. Muncullah ide Mamak untuk menceritakan dongeng tentang si kancil dan tupai.

Pada suatu hari Kancil merasa perutnya sangat sakit. Dia berjalan-jalan di sekitar rumahnya untuk menghilangkan rasa sakit tersebut. (Sampai di sini Dedey mulai berhenti bermain dan mulai memperhatikan Mamak).

Di tengah jalan, Kancil bertemu dengan seekor Tupai yang sedang berloncat-loncatan.
"Kancil kau mau kemana dan mengapa mukamu meringis seperti itu?", Ujar Tupai kepada Kancil.
"Aku sakit perut Pai," ujar Kancil.
"Hei Kancil Kau sudah makan belum?," Tanya tupai lagi.
"Belum, aku belum sempat makan Pai,"
"Wah kalau begitu Kau harus segera ke kebun wortel dan dan makan disana,"

Mamak pun segera menyuapkan nasi ke mulut Dedey.
"Kancil ni aku suapi wortelnya untukmu,"
Dedey langsung membuka mulutnya dan dan makan nasi.
"Makasih ya Tupai," ujar Dedey :)
Selanjutnya kami berperan sebagai kancil dan tupai dan menyuapi Dedey di kancil hingga makanannya habis.


Jumat, 10 Agustus 2018

Be Creative #10

Siapa yang tidak suka mewarnai?
Kalau anak-anak saya sih paling hobi mewarnai. Kakak sangat senang mewarnai sampai-sampai dia ikut ekskul newarnai di aekolahnya. Mbak pun sudah bisa mewarnai tanpa keluar garis. Dedey memang masih belum bisa mewarnai tanpa keluar garis, namun dia senang menggunakan krayon.

Malam ini Dedey mencoba mewarnai ikan hiu.
"Baby shark..baby shark..," ujarnya sambil menirukan judul lagu anak-anak yang sedang populer di youtube.
Dedey mau hiu yang berwarna biru. Namun setelah mewarnai dengan warna biru, dia menggunakan warna-warna lain untuk hiu terebut.
"Dedey bisa kan mewarnai gak keluar garis," ujarnya sambil tersenyum lebar.

Be Creative #9

Setiap kali kali saya mendapat paket yang besar, biasanya kardusnya akan saya saya kumpulkan. Anak- anak kalau sudah melihat kardus, bagaikan Mamak-mamak melihat berlian. Bagi mereka itu adalah harta karun yang sangat berharga.

Banyak yang bisa mereka lakukan dengan kardus tersebut. Seperti sore ini, mereka menggunakan kardus untuk bermain mandi bola. Meskipun itu kardus yang kecil, mereka tetap saja senang bermain bergantian di dalamnya.

Be Creative #7

Kami punya evamat dengan motif huruf alfabet. Dulu evamat itu sering dijadikan alas duduk oleh anak-anak di depan TV. Karena sekarang di depan TV dipasang sofa, maka anak-anak hanya memainkan evamat itu.

Kakak yang paling senang memainkan evamat. Kadang dia bermain sama Mbak menebak huruf apa yang tertulis di evamat, kadang dia juga bermain sekolah-sekolahan sambil membawa evamat dan berkata,"Ini huruf apa anak-anak?". Apapun caranya, Kakak telah berhasil membuat Mbak sedikit demi sedikit mengenal huruf alfabet.

Terkadang, Kakak juga memainkan evamat seperti lego. Dia akan menyatukan potongan evamat dan membuatnya mmenjadi sebuah benda. Benda yang sangat legendaris hasil karya Kakak adalah gerobak bakso. Evamat itu disusunnya hingga membuat dua buah kotak yang dihubungkan, persis seperti gerobak bakso malang yang biasa lewat di depan rumah sambil naik motor. Kalau sudah jadi, mereka akan menempelkan gerobak tersebut di belakang sepeda dan dan mulai berjualan baso.

Be Creative #6

Salah satu mainan favorit anak-anak sepangjang masa adalah lego. Dengan menggunakan lego, mereka bisa membuat berbagai bentuk. Dedey biasanya membuat istana. Kalau Kakak biasanya suka membuat benda yang fungsional, misalnya kursi. Kalau sudah jadi nanti pasti Adiknya minta untuk duduk di sana dan sudah pasti Kakak akan menangis karena kesal.

Ada lego jenis lain yang lebih kecil yang biasa mereka mainkan. Ada yg bentuknya seperti huruf U, dan diasa dibuat pedang oleh mereka, ada juga kepingan yang seperti tazos, yang dulu jaman Mamak pernsh jadi hadiah makanan ringan. Dedey yang suka main lego tazos itu. Dia membuat lingkaran dan mengatakan itu adalah matahari. Anak-anak sangat menikmati bermain lego dan membuat bentuk- bentuk unik.

Be Creative #8

Siapa yang tidak suka kerupuk?
Semua anak biasanya suka sekali kerupuk, termasuk anak-anak saya. Kerupuk biasanya menemani kami makan. Pagi ini kami makan nasi kuning. Tentunya semakin sedap dengan adanya kerupuk.

Dedey sangat suka kerupuk. Biasanya kalau dia makan, yang dimakan lebih dulu adalah kerupuk, sehingga nasinya jadi tidak habis karena dia kekenyangan makan kerupuk.

Sebagai Mamak yang kreatif, saya menemukan cara supaya Dedey mau makan banyak dengan kerupuk, yaitu dengan membuat sendok kerupuk. Caranya ambil kerupuk, masukkan nasi ke dalam kerupuk, voila...maka jadilah sendok kerupuk yang akan disenangi anak-anak.

Kamis, 09 Agustus 2018

Be Creative #5

Mamaknya anak-anak ini senang sekali bernyanyi dan terkadang mengarang lagu. Sampai-sampai setiap Mamanya menyanyikan lagu, Ayah pun langsung berkata itu karangan Mama kan. Rupanya kemampuan Mamanya mengarang lagu menumbuhkan kreatifitas anak-anak. Mbay contohnya, kadang-kadang Mamak mendengar si Mbak menyanyikan lagu karangannya sendiri. Lagunya bisa berupa lagu yang dia biasa dengar, seperti balonku ada lima, namun liriknya tentu saja karangannya sendiri. Meskipun itu lagu hasil karangannya sendiri, Mbak sudah membuat lagu karangannya sendiri, hasilnya sungguh sangat bagus.

Be Creative #4

Banyak hal- hal kecil yang bisa dilakukan dengan anak-anak. Salah satunya adalah dengan bermain tebak-tebakan. Saking seringnya main tebak-tebakan sampai-sampai mereka sekarang keasyikan main tebak-tebakan.

"Dey...buah apa yang besar, luarnya hijau, dalamnya merah ..?"
"Semangka," ujar si Dedey.

"Mbay, binatang apa yang lucu, ada kumisnya, ada ekornya.."
"Kucing....," Ujar Mbay.

Begitulah keseharian anak-anak saat main tebak-tebakan

Be Creative #3

Untuk menumbuhkan kreatifitas anak- anak banyak cara yang biasa Saya lakukan. Salah satunya adalah dengan bercerita sebelum tidur. Cerita pinguin karangan Mamaknya selalu menjadi cerita favorit anak-anak.

Sebenarnya cerita pinguin adalah cerita mengenai keseharian anak-anak Saya sendiri, dan mereka pun kadang menyadarinya sampai tertawa-tawa sendiri. Terkadang Saya menambahi ceritanya dengan cerita Saya sendiri. Mungkin karena cara bercerita Saya seperti itu membuat anak-anak juga jadi tertarik untuk mengarang cerita mereka sendiri.

Be Creative #2

Dari ketiga anaknya Mamak, Dedey adalah anak yang paling kreatif. Seperti saat yang terjadi siang saat Kami sekeluarga jalan-jalan ke sebuah pusat perbelanjaan, Dedey tiba-tiba duduk di bawah gantungan baju, dan tiba-tiba berkata, " Mbak..Kakak ayo naik kereta..!"

Mendengar teriakan adiknya yang sangat keras, tentu saja kedua kakaknya langsung menuju tempat adiknya duduk, dan dan segera saja mereka bermain kereta-keretaan bersama.

Be Creative #1

Anak-anak adalah gudangnya kreativitas. Mereka bisa menjadi kreatif ketika sedang melakukan aktivitas hariannya, yakni bermain. Perhatikan saja ketika mereka sedang bermain sekolah-sekolahan. Ada si Kakak yang menjadi ibu guru, serta Mbak dan Dedey yang menjadi muridnya. Kakak tentunya bermain berdasarkan pengalamannya di sekolah, namun Mbak dan Dedey belajar berdasarkan apa saja yang dilihatnya. Mbak dan Dedey bisa melihat dari apa dilakukan Kakaknya, bisa juga dari TV, maka hasil dari bermain sekolah-sekolahan adalah sekolah bagi binatang, dimana Mbak menjadi kelinci dan Dedey menjadi Kucing. Dunia anak memang luar biasa tak terduga dan penuh dengan kreativitas.