Rabu, 18 Januari 2012

Hello my Lil Adorable Girl



Menikmati wajah kk Hasna yang sedang memakai tas, udah kayak orang dewasa aja...:)

Senin, 02 Januari 2012

Never Ever have a flight in a rainy day

Hari ini Bandung tertutup awan. Bahkan dari sepanjang jalan yang saya lewati menuju kantor, ada beberapa daerah yang tersiram hujan rintik-rintik. Dinginnya...jangan ditanya... Mungkin lebih enak menutup badan dengan selimut ketimbang harus mandi dan pergi kerja pagi-pagi.
Well, back to the topic, melihat seluruh Bandung tertutup awan tiba-tiba saja mengingatkan saya pada penerbangan terakhir yang saya lakukan bersama keluarga saat libur Idul Adha 2011 kemarin...
Sebenarnya liburan ke Medan itu tidak saya rencanakan sama sekali, mngingat tiket Bandung-Medan cukup mahal bagi kami yang harus banyak menabung demi mendapatkan rumah idaman *curcol mode on. Tiba-tiba saja suatu pagi dalam perjalanan menuju kantor, saya mendengar di radio bahwa Air Asia mengadakan promo perjalanan ke Medan hanya 199 ribu, dan langsung saja saya kepikiran untuk pulang ke Medan. Malamnya saya diskusikan dengan suami dan orang tua saya, mereka pun setuju. Akhirnya kami rencanakan untuk pulang ke Medan saat libur Idul Adha, daaaan saya harus ijin 1 hari (dengan potongan 5% *hikshiks), mengingat jatah cuti saya tinggal 2 hari lagi. Walaupun pada akhirnya biaya tiket pun hampir mencapai 500rb-an perorang.
Menjelang keberangkatan saya baru merasa cemas karena musim hujan telah tiba. Untung saja ketika hari H, karena kami berangkat first flight, hujan belum menyapa Bandung.
Tiga hari di Medan pun kami lalui dengan riang gembira karena bisa bertemu dengan Saudara-saudara di sana. Suami saya pun ternyata cocok dengan makanan di sana. Kalo katanya sih, cuma panasnya aja yang bikin gak kuat, hehehe.
Tibalah saatnya untuk pulang. Perubahan cuaca terjadi sangat ekstrem. Ketika kami hendak meninggalkan rumah menuju bandara, panas masih terasa terik dan panas masih menyengat. Saat itu kami berangkat pukul 4 sore. Ketika sampai di bandara dan menunggu di ruang tunggu, tiba-tiba saja hujan turun dengan derasnya. Kami semua berdoa agar hujan segera berhenti. Alhamdulillah doa kami semua terjawab, dan kami pun bergegas naik ke pesawat. Akan tetapi ternyata di atas pesawat keadaaannya lebih mengerikan. Mungkin karena hampir semua daerah yang kami lewati sedang hujan, dan pilot pun tak kuasa menghindari awan cumulunimbus, terjadilah turbulance yang luar biasa. Sepanjang jalan saya dan suami berdoa agar diberikan keselamatan dalam perjalanan, bahkan saking pasrahnya saya sampai menangis... Untunglah Hasna sedang bobok sehingga dia tidak merasakan guncangan-guncangan selama di pesawat. Yang pasti untuk ke depannya, jangan pernah lagi mem-booking pesawat selama musim hujan...never ever....